Sejak Kapan Akuntansi Masuk di Indonesia?

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda.
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Penghapusan sistem tanam paksa membuat Belanda menambah kepemilikan modalnya di Indonesia.
Gambar 1.1 Utomo Josodirdjo - Pendiri SGV Utomo, Dianggap sebagai salah satu Bapak Akuntansi Indonesia



 Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta pada tahun 1990 yaitu gagal mengungkapkan kerugian dalam jumlah besar.

Bank Duta  tidak melaporkan semua informasi tersebut kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993).

Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, hal tersebut yang mendorong pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). 

Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal.

Nilai rupiah yang jatuh pada tahun 1997-1998 juga bermula dari buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas informasi sehingga pada era itu terjadi krisis besar-besaran di Indonesia yang menyebabkan kejatuhan ekonomi secara makro di Indonesia. 


Begitu panjang sejarah yang terjadi terkait perkembangan akuntansi di luar Indonesia maupun di dalam Indonesia, kita sebagai pencinta, pembelajar, dan praktisi akuntansi dituntut setidaknya untuk melakukan praktik-praktik akuntansi dengan cara yang benar dan wajar agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan seperti yang terjadi di tahun-tahun yang lalu dan tidak mengotori ilmu akuntansi itu sendiri, bagaimana dengan anda?setuju untuk melakukan akuntansi dengan cara yang bersih?

0 komentar:

Popular Posts

Powered by Blogger.